Kedai BAKSO SABILI

Kedai BAKSO SABILI
Jl. Ciwastra 187 Buah Batu Bandung

Sistem Mata Uang Anti Inflasi

Emas dan Perak: Sistem Mata Uang Anti Inflasi

Syabab.Com - Menjelang akhir tahun 2008, krisis keuangan AS mencapai puncaknya. AS pun bergeser dari dari pemberi utang menjadi pengutang terbesar. Lalu dari mana AS mendanai defisitnya? Inilah ironi terbesar abad ini. Amerika Serikat, sebuah negara yang secara akuntansi telah kolaps, tapi karena uang kertasnya digunakan oleh 60 persen penduduk bumi, mereka terus mendapatkan free lunch. Federal Reserve of United States (Bank Sentral AS) terus-menerus mencetak dolar. Sementara dunia ketiga membayar inflasi yang ditimbulkannya dengan menyerahkan emas, kayu, tuna, kopi, dan kekayaan alam lainnya. Sebuah konstruksi eksploitatif system moneter yang pelan tapi pasti membawa dunia ke arah disekuilibrium: kehancuran ekonomi.



Rapuhnya Dolar

Saat ini dolar AS menjadi mata uang yang paling banyak dipakai di berbagai negara. Kenapa kebanyakan negara berlomba menyimpan dolar? Boleh jadi karena peranan Amerika sebagai mesin ekonomi dunia. Diperkirakan 75 persen dari total impor dunia diserap oleh Amerika sendiri.

Ketika kemudian dalam perdagangan dunia, impor AS melebihi jumlah ekspornya, maka dolar membanjiri pasar dunia. Para eksportir dari berbagai belahan dunia menerima pembayaran impor dari AS dengan dolar. Kemudian mereka menukarkan sebagian dolar itu ke dalam uang domestik ke bank sentral. Ketika dolar masih di-backing dengan emas, sebagian aliran dolar oleh bank sentral dikonversi menjadi emas dengan menukarnya ke bank sentral AS, The Fed.

Namun ketika tuntutan konversi dari dolar ke emas mulai menggunung dan mulai sulat dipenuhi (karena besarnya konsumsi AS), AS pun memainkan kartunya dengan menghentikan konvertibiltas dolar tahun 1971. Presiden AS waktu itu, Richard Nixon menghentikan sistem Bretton Woods, yang menghargai satu ons emas senilai dengan 35 dolar AS. Hal ini praktis menyetop para pemegang dolar yang hendak menukarkan dolarnya dengan emas ke Bank Sentral AS. Mulai saat itu, para eksportir dari seluruh belahan dunia menerima pembayaran komoditinya dengan uang kertas yang tak se gram pun didukung dengan emas.

Tapi apakah untuk jangka panjang dolar terus berjaya? Apakah dunia akan terus menyambutnya?

Kemampuan dolar untuk terus bisa bertahan menjadi alat pembayaran utama bisa dideteksi dari tingkat kepercayaan para penggunanya. Kepercayaan para pengguna dolar akan sangat tergantung pada kemampuan AS dalam memelihara stabilitas dan kesinambungan fundamental ekonominya. Hal itu bisa diamati dari beberapa indikator ekonomi seperti tingkat inflasi, pengangguran, dan utang. Dengan dikeluarkannya paket bail out 700 milyar dolar, tahun depan diperkirakan AS akan mengalami hiper inflasi, inflasi yang luar biasa akibat penambahan jumlah supply dolar. Kondisi ini akan meningkatkan jumlah angka pengangguran di AS karena berhentinya kredit dan investasi. Adapun total out standing utang AS (pemerintah dan swasta) pada akhir tahun 2002 sebesar 6,2 triliun dolar AS, lebih besar 16,5 kali lipat dibanding total utang 52 negara miskin (375 miliar dolar AS).

Dengan melihat beberapa indikator tersebut, tingkat sustainibilitas ekonomi AS sangat mengkhawatirkan. Siapa yang akan menutup defisit itu? Dari mana akan diperoleh dana untuk membayar lautan utang AS itu?
Mencetak uang dolar lebih banyak hanya akan memperburuk situasi karena mengerek laju inflasi (penurunan nilai mata uang). Maka, tergerusnya komposisi dolar seiring dengan meningkatnya resiko memegang dolar tinggal menunggu waktu.

Adakah system alternative yang stabil, adil, dan berkelanjutan?

Keandalan Emas Sebagai Alat Pembayaran

Keandalan emas di kancah sejarah tak terbantahkan. Walau emas telah dihentikan fungsinya sebagai uang, tetap saja emas diterima sebagai alat pembayaran perdagangan internasional, karena nilainya. Logam mulia memiliki nilai jual, yang tidak dimiliki uang kertas.

Berbeda dengan fiat money, emas sulit mengalami inflasi. Pemerintah tak mungkin secara tidak terbatas (unlimited) mencetak uang emas atau uang kertas yang diback-up emas. Karena pencetakan itu sangat tergantung pada tersedianya logam emas itu sendiri yang sifatnya langka (scarce) dan terbatas (limited).
Begitu juga, emas tidak bisa didevaluasi (diturunkan nilainya) melalui sebuah dekrit oleh pemerintahan tertentu, karena emas akan mengikuti harga pasar yang berlaku. Dengan kata lain, emas adalah aset yang benar-benar mandiri yang nilainya tidak tergantung pada keputusan politis pemerintahan mana pun.
Stabilitas emas, diyakini sebagai faktor kuat yang bisa menjaga perekonomian berada dalam jalurnya.
Emas semestinya dikembalikan ke posisi terhormat sebagai mata uang dunia. Emas semestinya menjadi alat pembayaran universal (universal money) karena ia bisa digunakan dimanapun, dan diterima sebagai alat pembayaran.

Bagi pihak yang meragukan keandalan emas sebagai media alat tukar (exchange currency) dengan alasan emas juga bisa menjadi obyek manipulasi, hal ini bisa ditampik dengan argumen bahwa tidak mudah memanipulasi emas seperti halnya komoditi yang lain. Tidak ada seorang pun yang mau menjual emas dibawah harga pasar emas. Terlebih lagi, tidak ada celah sedikitpun untuk menimbun emas dalam wilayah Daulah Khilafah. Khalifah akan memberi sanksi tegas bagi pihak yang berani melakukannya.

Lanskap Moneter Masa Depan

Sesungguhnya aktifitas penggantian mata uang lama yang dicetak atau dibuat di negeri-negeri kaum Muslim, ke mata uang emas dan perak, dapat dilakukan menurut langkah-langkah berikut:

1. Pada masa awal, Daulah Khilafah melakukan pembatasan jumlah uang lokal yang ada dan dicatat di dalam pembukuan khusus. Hal ini agar tidak terjadi lagi pemalsuan-pemalsuan mata uang yang baru atau memasukkan mata uang palsu melalui tapal batas negara. Setelah aktifitas penghitungan dan pencatatn selesai, pemilik uang lama itu diberi surat berharga dengan nominal sesuai nilai harta mereka sampai ketika bisa secara langsung dilakukan penukaran mata uang resmi yaitu emas dan perak. Aktifitas ini memerlukan petugas-petugas khusus. Daulah Khilafah bisa memilihnya dari orang-orang yang menguasai teknik akuntansi, lokasi, dan pengarsipan.
2. Petugas-petugas tersebut melakukan penghitungan nilai berbagai mata uang dengan emas dan perak sesuai harga emas dan perak di pasar internasional. Juga sesuai dengan nilai-nilai mata uang lokal yang dicetak sebelum berdirinya Daulah Khilafah. Nilai-nilai itu disimpan dalam catatan khusus.
3. Daulah Khilafah mengumpulkan emas dan perak yang ada di dalam Daulah dan mencatatnya di dalam catatan resmi. Daulah juga mendata dan menghitung berbagai komoditas di dalam negeri yang mungkin dipertukarkan dengan mata uang lokal, mata uang internasional, batangan, atau lempengan emas dan perak. Yaitu yang mungkin dilakukan pertukaran dalam aktifitas jual beli dengan semua itu.
4. Daulah Khilafah wajib memperhatikan berbagai kebutuhan pokok masyarakat terhadap barang dan jasa sebelum memperhatikan aktifitas pertukaran mata uang lama dengan emas dan perak atau sesuatu yang berharga. Daulah juga wajib memperhatikan kebutuhan Daulah akan mata uang dan benda berharga untuk bertahan menghadapi embargo dan permusuhan dari kaum kafir. Kedua masalah ini jauh lebih penting dan mendesak bagi Daulah dan masyarakat dari pada aktifitas penggantian mata uang lama. Karena lebih menyibukkan diri dengan penggantian mata uang lama dan mendistribusikan kekayaan atau surat-surat berharga kepada masyarakat dan mengabaikan bahaya-bahaya yang mengancam Daulah, merupakan tindakan yang tidak bijaksana, dan tidak boleh lebih menyibukkan diri dengannya dan meninggalkan perhatian akan bahaya tersebut. Berbagai kebutuhan pokok masyarakat dan kebutuhan Daulah untuk tetap bertahan lebih penting daripada mengkompensasi nilai simpanan harta masyarakat dalam surat-surat berharga.
5. Daulah Khilafah mengganti sebagian dari simpanan masyarakat dengan kadar yang menjamin pelaksanaan berbagai urusan keseharian mereka dan memenuhi berbagai kebutuhan pokok mereka. Sedangkan nilai sisa surat berharga itu tetap dijaga di dalam catatan Daulah sampai Daulah benar-benar stabil dan setelah itu memiliki kemampuan untuk menggantinya secara total.
6. Daulah Khilafah wajib memilih dan mengangkat para ahli ekonomi yang bertugas melakukan pengkajian secara mendalam pada setiap masa. Hal itu untuk menentukan jumlah mata uang lama yang bisa diganti oleh Daulah. Misalnya pada bulan pertama, Daulah mampu mengganti 10% dari harga mata uang tersebut, dan pada bulan kedua sebesar 10% dst. Sesuai hasil kajian atas berbagai kebutuhan pokok masyarakat dan kebutuhan Daulah dalam rngka tetap bertahan dan terus berjalan dalam mengahadapi berbagai bahaya.
7. Berkaitan dengan uang kertas asing seperti Dolar Amerika, Yen jepang, Franc Perancis dll, semuanya diperlakukan seperti mata uang kertas (fiat money) dalam negeri dari masa sebelumnya. Kecuali aktifitas pencatatan dalam rangka penggantiannya pada masa datang dalam aktifitas penggantian barang dan jasa. Dalam aktifitas pertukaran barang dan jasa ditetapkan batasan sesuai dengan tingkat kebutuhan masyarakat terhadap berbagai kebutuhan pokok dan kebutuhan Daulah untuk tetap berjalan. Misalnya, jika seseorang memiliki uang satu juta dolar Amerika, maka orang itu tidak dibebaskan --pada awal masa kesulitan—untuk membeli barang dan jasa apa saja yang ia inginkan, sementara orang lain tidak bisa mendapatkan kebutuhan pokoknya. Adapun berkaitan dengan aktifitas pertukaran dengan luar negeri jika pemilik uang itu mampu melakukannya, tidak ditetapkan batasan kecuali jika bertentangan dengan kebutuhan-kebutuhan pokok masyarakat dan kebutuhan Daulah.
8. Daulah Khilafah melakukan pengumpulan emas dan perak secara detil yaitu untuk mengumpulkan emas dan perak yang ada serta yang mungkin diperoleh dalam waktu singkat. Hal itu sebagai pendahuluan bagi aktifitas pencetakan dan pembentukan mata uang syar’i. Dan pada tahap ini Daulah mengkonsentrasikan semua potensinya untuk memperoleh emas dan perak dan mendorong masyarakat untuk memberikan sumbangan sesuai kemampuan mereka disamping masyarakat juga didorong untuk menghutangkan batangan dan simpnana emas mereka, atau mata uang asing yang mereka miliki. Hal itu agar Daulah mampu menghimpun sebesar mungkin back up mata uang dengan emas dan perak. Apa yang diambil oleh Daulah pada masa ini dinilai sebagai utang Daulah baik emas, perak, mata uang asing atau barang berharga lainnya. Daulah mencatatnya sampai saat Daulah memiliki kemampuan untuk melunasinya. Pada hakikatnya, masalah berhutangnya Daulah kepada individu-individu rakyat kadang kala menjadi suatu kebutuhan mendesak pada masa awal, khususnya jika Daulah mengahadapi embargo ekonomi dan terjun dalam kancah pertempuran melawan kaum kafir.
9. Daulah Khilafah dengan segala upaya berusaha memperoleh emas dan perak, baik dengan eksploitasi, penyelundupan dari luar, berhutang atau jalan lainnya. Hal itu sebagai pendahuluan bagi aktifitas pewajiban sistem mata uang uang syar’i semaksimal mungkin.
10. Aktifitas pencetakan mata uang syar’i wajib dilakukan secara cepat. Yaitu sesuai dengan hukum-hukum syara’ yang ditetapkan menurut timbangan dinar emas dan dirham perak. Maka, daulah wajib mencetak mata uang berdasarkan karakter tersebut. Dan pada saat yang sama dikeluarkan uang-uang kertas yang merepresentasikan surat-surat berharga yang memiliki back up emas dan perak. [artikel/syabab.com]

Oleh: Hj Nida Sa'adah SE,Ak (DPP Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia)

1 Response to "Sistem Mata Uang Anti Inflasi"

  1. Unknown says:

    Halo, nama saya Setiabudi, seorang korban penipuan di tangan pemberi pinjaman, saya telah penipuan semua paling 13 juta karena saya membutuhkan pinjaman modal besar 40 juta, saya hampir mati, saya tidak punya tempat untuk pergi, bisnis saya adalah hancur dalam proses yang saya kehilangan anak saya. saya tidak dapat berdiri lagi. semua hal ini terjadi Desember 2014, sampai saya mearnt seorang teman yang memperkenalkan saya kepada ibu yang baik ibu Alexandra yang akhirnya membantu saya mengamankan pinjaman di perusahaannya, ibu yang baik saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengucapkan terima kasih, Semoga Tuhan terus memberkati Anda, saya juga ingin menggunakan kesempatan ini untuk menyarankan sesama Indonesia, bahwa ada banyak penipuan di luar sana, jika Anda membutuhkan pinjaman dan pinjaman yang dijamin hanya cepat mendaftar melalui Ibu Alexandra melalui email perusahaan: alexandraestherloanltdd@gmail.com alexandraestherfastservice@cash4u.com
    atau Anda mengunjungi situs web mereka: globalfastservice.org
    Anda dapat menghubungi saya melalui email ini; setiabudialmed@gmail.com untuk informasi yang perlu Anda ketahui. silahkan dia adalah satu-satunya orang yang dapat diandalkan dan dapat dipercaya.
    Terima kasih.

Powered by Blogger