Kedai BAKSO SABILI

Kedai BAKSO SABILI
Jl. Ciwastra 187 Buah Batu Bandung

Aspirin untuk Emergensi Serangan Jantung

Inilah.com, Jakarta - Aspirin tidak melulu meredakan sakit kepala. Menurut American Heart Association (AHA) dan peneliti dari Fakultas Kedokteran Harvard, aspirin bisa menyelamatkan jiwa dari serangan jantung.



Dalam publikasi asosiasi itu dilaporkan lebih dari 10 ribu orang terselamatkan dari serangan jantung setelah menelan 325 miligram aspirin, sejak mereka merasakan sakit dada yang merupakan tanda-tanda awal serang fatal.

Hasil serupa berdasarkan penelitian terhadap pasien yang menelan aspirin pada gejala awal dan melanjutkan konsumsi satu pil setiap harinya. Hasilnya terbukti meredakan rasa sakit dada dan menurunkan risiko serangan jantung lebih lanjut, dibanding dengan penyandang sakit jantung yang tidak menelan aspirin.

Kini para peneliti menganjurkan perubahan prosedur pertolongan pertama dan selama perjalanan ke rumah sakit dengan memberika aspirin, begitu gejala awal serangan jantung diketahui.

Pada akhir 1980-an, komunitas kesehatan menemukan hal yang mengejutkan. Ketika sebuah penelitian yang melibatkan relawan sebanyak 22.000 pria dengan kesehatan prima. Mereka dibagi dalam dua kelompok, yakni yang menelan aspirin setiap hari, dan kelompok kedua tidak menelan aspirin sama sekali.

Hasil penelitian itu menjadi headline surat kabar berhari-hari. Risiko serangan jantung relawan yang menelan aspirin rutin, turun hingga setengahnya. Mereka yang dengan aspirin, dari 104 serangan jantung, lima di antaranya berakhir dengan kematian. Sementara pasien yang tidak menelan aspirin, 189 terkena serangan jantung dan 18 diantaranya meninggal.

Sejak itu penelitian diperluas dan menemukan fakta baru bahwa wanita yang mengkonsumsi aspirin setiap hari selama enam minggu, risiko terkena serangan jantung turun hingga 25 persen.

Selama ini diyakini penyakit jantung adalah pencabut nyawa nomor satu terhadap pria dan wanita meski ada kesan seolah-olah lelaki lebih berisiko. Wanita bahkan sering dikesampingkan pada penelitian yang berkaitan dengan kesehatan jantung. Seperti disindir oleh aktifis jender, bahwa sakit jantung wanita lebih banyak muncul dalam lagu daripada riset kesehatan.

Padahal jika merujuk hasil survei The National Institute of Health terhadap 40.000 wanita pasca menopause bahwa aspirin seperti halnya beta carotene dan vitamin E mampu menurunkan risiko kanker dan penyakit kardiovaskular.

Melongok ke belakang, bahkan jauh sebelum aspirin dinyatakan mampu menurunkan risiko serangan jantung, obat sakit kepala ini telah menjadi bagian dari rumah tangga. Jika saja aspirin baru-baru ini saja ditemukan, belum tentu badan berwenang menyatakannya sebagai obat bebas.

Sejak zaman Hippocrates, filsuf itu menganjurkan para pengikutnya mengunyah daun willow untuk meredakan rasa sakit. Rakyat Cina memakai kulit kayu yang sama untuk menurunkan demam.

Pada awal 1800-an, berbagai kulit kayu diuji hingga akhirnya menemukan kandungan kimia asam acetylsalicylic yang kemudian populer dengan nama pasar aspirin.

Pada tubuh manusia aspirin bekerjasama dengan sekresi kimia alami, prostaglanding. Dengan menghalangi produksi beberapa jenis prostaglanding, aspirin menurunkan suhu tubuh, sakit dan nyeri serta meredakan rasa terbakar karena produksi platelet darah. Hasil kerja inilah yang kemudian membantu menurunkan risiko fatal serangan jantung.

Darah diproduksi oleh platelet, �gangguan� aspirin diyakini membuat platelet kurang licin sehingga kesulitan berkumpul dengan sesamanya yang pada akhirnya menurunkan produksi prostaglandin.

Kemampuan aspirin itu juga bisa dijadikan alasan seorang pasien tidak dapat menelan obat ini. Meskipun aspirin dikenal sebagai obat semua orang dan dipergunakan secara luas namun pada sebagian orang menimbulkan efek samping berupa sakit perut dan mual. [ES/L1] Dari berbagai sumber



0 Response to "Aspirin untuk Emergensi Serangan Jantung"

Powered by Blogger